Senin, 07 Maret 2022

Penetapan kapan Puasa Ramadhan 2022 - SunjaID

 

Puasa Ramadhan 2022

SunjaID - Bulan puasa 2022 sudah semakin dekat. Semua umat Islam, khususnya di Indonesia sudah sangat menantikannya. Setelah tahun-tahun sebelumnya ibadah di bulan Ramadhan diwarnai dengan situasi pandemi covid-19, apakah di tahun ini masih akan dilakukan pembatasan yang sama seperti sebelumnya?

Jika melihat bagaimana perkembangan covid-19 varian terbaru kali ini, yakni Omicron, umat Islam masih optimis bahwa bulan puasa 2022 akan bisa disambut dengan lebih gembira dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tidak telepas dari karakter varian corona kali ini yang tidak lebih berbahaya daripada varian Delta.

Namun, tetap menjaga protokol kesehatan adalah sebuah ikhtiar wajib. Tidak hanya bagi umat Islam, namun seluruh umat manusia untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Tujuannya adalah agar virus tidak lagi menemukan tempat untuk memperbanyak diri lagi.

Penetapan Bulan Puasa 2022

Memang dari pemerintah, belum secara resmi memutuskan atau menetapkan kapan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan. Dikarenakan ada dua cara yang ditempuh untuk menentukannya di kalender hijriyah, yakni hisab dan rukyatul hilal.

Metode hisab adalah menurut perhitungan matematis dan astronomis. Sedangkan metode rukyat adalah dengan melihat menggunakan alat bagaimana posisi bulan. Keduanya memang memiliki landasan syar’i sehingga tetap digunakan.

Untuk organisasi besar seperti Muhammadiyah, telah memperkirakan kapan tanggal 1 Ramadhan akan jatuh. Hal ini dikarenakan mereka menggunakan satu metode saja, yakni hisab. Menurut perhitungan, tanggal  1 Ramadhan pada tahun 2022 ini akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Jika puasa genap selama 30 hari, maka akhir Ramadhan akan jatuh pada 1 Mei 2022. Sehingga libur lebaran akan ada di kisaran tanggal 2 dan 3 Mei 2022.

Perbedaan Penetapan Bulan Puasa 2022

Biasanya akan ada perbedaan antara penetapan dari Muhammadiyah dan pemerintah atau dengan beberapa ormas Islam selainnya. Namun perbedaan itu selisihnya tidaklah terlalu jauh. Semua tetap pada substansi ajaran yakni berpuasa selama satu bulan ramadhan.

Jika seluruh umat Islam fokus pada substansi ajaran, maka perbedaan terkait selisih waktu yang tidak signifikan seharusnya tidak menjadi hal yang perlu diperdebatkan bahkan sampai menimbulkan perselisihan.

Baik metode rukyatul hilal maupun hisab, sama-sama memiliki landasan hukum syar’i yang sama-sama kuat. Pendapat tentang mana yang lebih kuat adalah pendapat masing-masing kelompok. Nabi dan para sahabat pun tidak pernah memperselisihkan hal tersebut.

Kita sebagai umat Islam sebaiknya fokus saja pada bagaimana menyambut dan beribadah semaksimal mungkin pada bulan puasa 2022 nanti. Banyak amalan-amalan baik individu maupun sosial yang bisa jadi jarang sekali kita lakukan. Bulan puasa 2022 menjadi momentum baik untuk kita memperbaiki amalan-amalan tersebut.

Biasanya dalam ceramah-ceramah menjelang bulan puasa 2022 banyak yang menitikberatkan amalan-amalan yang sifatnya ritual, seperti sholat tarawih, sholat witir, iktikaf di masjid, berdzikir siang malam, dan lain-lain.

Padahal amalan-amalan yang sifatnya hablum minannas juga sangatlah tinggi nilainya. Amalan seperti bersedekah pada yang tidak mampu, memberi makan orang yang tidak mampu, saling menasehati dalam kebenaran, dan lain-lain, juga akan tinggi nilainya di bulan Ramadhan.

Bulan puasa 2022 kali ini bisa dibilang akan berbeda dengan bulan puasa di tahun-tahun sebelum pandemi Covid merajalela. Di mana di tahun ini akan ada banyak penyesuaian baru atau yang disebut dengan new normal.

Terlepas dari itu semua, semoga bulan puasa 2022 menjadikan kita sebagai insan yang lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

 

Related Posts